Senin, 13 Desember 2010

Sepenggal Percakapan Ibu & Anak


Ibu : Nak, belajarlah yang rajin agar jadi anak yang pandai sebagai bekal hidupmu kelak. Sekarang kau kelas 1, belajarlah agar naik kelas 2.
Anak : Iya bu, saya berjanji. Nanti kalau saya naik kelas belikan aku hp ya?

Ibu : Belajarlah yang rajin nak. Dan berdoalah, apa yang kau minta pasti kau dapatkan nanti.
Si anak berdoa dan belajar dan ibunyapun mendoakan.

Si anak naik kelas 2.
Anak : Bu aku naik kelas. Mana hp untukku?
Ibu : Nak, doamu dan doaku terkabul, kau naik kelas. Soal hp, kau tau keadaan kita sekarang. Berdoa dan belajarlah terus yang rajin agar naik kelas 3.
Anak : Aku mengerti bu. Nanti kalau saya naik kelas, belikan aku komputer ya?
Ibu : Belajarlah yang rajin nak. Dan berdoalah, apa yang kau minta pasti kau dapatkan nanti.
Si anak berdoa dan belajar dan ibunyapun mendoakan.

Si anak naik kelas 3.
Ibu : Nak, saya bangga kau naik kelas, peringkat satu lagi.
Anak : Kapan kita beli komputernya?
Ibu : Nak, ...
Anak : Bagaimana sih! Ibu kan selalu bilang: "Berdoalah, apa yang kau minta pasti kau dapatkan nanti."
Ibu : ... (meneteskan air mata)
Anak : Pokoknya aku mau hp dan komputer, titik!
Ibu : (Lembut tapi tegas) Nak, kau sudah sma, kau sudah besar dan sekarang kelas 3. Kau tau kan, masa depanmu ada di tanganmu. Kau yang menentukan masa depanmu. Ibu dan bapakmu berdoa untukmu dan melakukan semua untuk membantumu. Sampai saat ini SPP dan kebutuhanmu yang lain bisa kami penuhi. Setahun lagi ... (air mata menetes).
Anak : Aku mengerti ... (dipeluknya ibunya)
Ibu : Gunakanlah dan manfaatkan komputer di lab sekolah sebaik mungkin. Bila memang perlu kau boleh ke warnet untuk belajar. Nak, ...
Anak : Aku mengerti ... (dipeluknya ibunya lebih erat)
Ibu : Belajarlah yang rajin nak. Dan berdoalah, apa yang kau minta pasti kau dapatkan nanti.




Si anak berdoa dan belajar dan ibunyapun mendoakan. Si anak lulus sma.
Sang ibu terbayang akan permintaan anaknya tapi, karena keadaan, dia tak pernah berani menjanjikan untuk membelikannya. Kemudian terlintas di pikirannya, sejak melahirkan anaknya dan kemudian membesarkannya sampai lulus sma seberapa besar jumlah biayanya? Nilai hp dan komputer pasti tak cukup untuk menggantinya. Tapi, seorang ibu tak hendak membuat hitung-hitungan dengan anak.

Beberapa hari kemudian si anak memberitahu bahwa dia diterima di perguruan tinggi dengan beasiswa. Sang Ibu meneteskan air mata haru penuh syukur dan bangga.

Dua minggu kemudian pada acara pelepasan di sekolah sang ibu naik ke atas panggung mendampingi sang anak menerima hadiah sebuah laptop dan sebuah iPod. Selama di sekolah sang ibu hanya tersenyum kepada sang anak (selebihnya dia simpan untuk dicurahkan di rumah). Di hanya bilang "Nak, berterimakasihlah pada guru-gurumu."

Percakapan dengan seorang ibu

malam ini akan saya sharingkan sebuah percakapan seorang anak muda dengan seorang ibu yang duduk bersebelahan ketika naik pesawat terbang ke Jakarta.

Anak Muda : “Ibu mau ke Jakarta ya?”

Ibu :”Iyah. Saya ke Jakarta. Saya mau menemui anak saya yang tinggal di Jakarta ini, sudah lama tidak menemui dia. Dia sibuk sekali, profesinya Dokter spesialis terkenal.”

Anak Muda :”Wah, hebat sekali anak ibu. Ibu pasti bangga sekali. Oya, anak ibu ada berapa semuanya? Mereka dimana aja?”

Ibu :”Anak ibu semuanya 5 orang. Yang di Jakarta ini yang no 2. Kalo yang no.3 ada di Semarang, sebagai pengacara terkenal. Yang no. 4 ada di Singapura, kerja di sana sebagai ahli informatika. Dan yang bungsu, no. 5 ada di Jakarta ini juga, dia punya usaha real estate.”

Anak Muda :”Wah, wah… anak-anak ibu hebat-hebat semua, berhasil semua… ibu dah senanglah, udah lega dan puas dengan keberhasilan anak-anak ibu.Oya, ibu dari tadi bilang yang kedua, ketiga, keempat dan kelima. Yang no.1 nya dimana? sebagai apa?

Ibu :”Ehmmm… kalo yang pertama ada di sebuah desa di Belitang. Dia petani kelapa sawit.”

Anak Muda :”Ooo… yang pertama seorang petani ya bu? kurang membanggakan ya bu?”

Ibu :”Saya paling bangga dengan yang pertama ini, Dia lah yang membiayai kuliah adik-adiknya hingga adik-adiknya berhasil semua sekarang ini.”

Gedubrakkk… anak muda ini terdiam….

“No matter what you do, but what you have made for others is really important”
 

Big Girls Don't Cry Copyright © 2009 Cookiez is Designed by Ipietoon | Sponsored by: Website Templates | Premium Wordpress Themes | consumer products. Distributed by: blogger template